Hari itu dia bakal datang lagi ke gedung MPR untuk mengucapkan sumpah jabatan presiden periode ke-7 masa bakti 1998-2003.
Karena sesering itu, Soeharto dan penontonnya barangkali hapal urutan agendanya.
Diawali pembacaan keputusan oleh ketua DPR/DPR Harmoko. Lalu dilanjut sumpah Presiden Soeharto dan Wakil Presiden B.J Habibie.
Setelahnya penandatangan dokumen dan salam-salaman, sebelum akhirnya Harmoko menutup rangkaian persidangan.
Namun, di hari itu ada akhirnya pembedanya juga. Bukan soal wakil presidennya yang berganti, tetapi momen saat penutupan sidang.
Ketika ingin mengayunkan palu dan mengetuknya di meja sebagai tanda ditutupnya sidang, Harmoko kaget bukan kepalang. Saat diketuk, tiba-tiba palunya yang keras itu patah menjadi dua.
Kepala palu terlempar ke lantai, sementara gagangnya masih dipegang Harmoko. Suasana langsung hening seketika.
Harmoko langsung tidak enak hati dan segera meminta maaf saat mengantar Soeharto ke lift sebelum pulang.
"Barangkali palunya kendor," kata Soeharto seraya menenangkan Harmoko, dikutip Firdaus Syam dalam Berhentinya Soeharto, Fakta dan Kesaksian Harmoko (2008).
Harmoko persis seperti mayoritas orang Indonesia lainnya. Ketika sesuatu tidak bisa dijelaskan secara logis, maka beralih ke penjelasan mistis.
Sejak peristiwa itu dari hati kecil Harmoko berkata ada firasat yang tidak enak.
Baginya, itu bukan sesuatu yang kebetulan. Alias ada semacam 'panggilan' yang sulit dijelaskan. Sejak itu, dia selalu bertanya-tanya ada peristiwa apa selanjutnya.
Arwan Tuti Artha dalam Dunia Spiritual Soeharto (2007) menyebut patahnya palu Harmoko membuat banyak orang mengaitkannya dengan isyarat bahwa kursi kekuasaan Soeharto selama tiga dekade juga bakal 'patah' dalam waktu dekat.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?