NARASIBARU.COM – Presiden Jokowi mengaku sudah menerima informasi terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud dan partai lain di Bali.
Hal tersebut diketahui Jokowi bersamaan dengan kunjungan kerjanya ke Gianyar, Bali pada Selasa (31/10) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi turut berkomentar. Menurutnya, pencopotan atribut partai itu berkaitan dengan netralitas para pegawai negara, termasuk ASN, TNI serta Polri, menjelang musim pemilu 2024.
“Ini perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah pusat semua harus netral. ASN semua harus Netral, TNI semua harus netral, Polri semua harus netral,” kata Jokowi, dilansir dari Antara, Rabu (1/11).
Selain itu, menurutnya, pencopotan baliho tetap harus melakukan koordinasi dengan pihak pemilik baliho tersebut. Dalam arti lain, petugas wajib meminta izin kepada partai yang balihonya akan dicopot.
Alasannya, kata Jokowi, untuk tetap menjaga komunikasi dan menghindari kesalahpahaman antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026