Dikutip dari World Economic Forum (WEF), Paltel merupakan pemberi kerja nomor satu dari sektor swasta di Palestina. Mereka memiliki lebih dari 3.000 pegawai baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.
Di tengah serangan besar-besaran Israel, Paltel pun mengedepankan nasionalisme ketimbang bisnis dalam memulihkan jaringan internet dan telekomunikasi di Gaza.
“Tim teknis kami dengan tekun mengatasi kerusakan pada infrastruktur jaringan internet dan telekomunikasi dalam kondisi yang menantang,” kata Paltel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (2/11).
Koresponden Al Jazeera di Palestina, Majed Abusalama, mengatakan dia bisa menghubungi ibunya di Gaza dan mendengar langsung suaranya. “Semua orang bisa menjangkau keluarganya sekarang. Tidak ada yang tahu berapa lama?” tulisnya di media sosial.
Sumber: kumparan
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok