REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Visi Law Office sebagai kuasa hukum dari 896 orang korban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya memuji Mahakamah Agung (MA) atas vonis 18 tahun kepada Henry Surya. Putusan MA itu dinilai akan berpengaruh positif terhadap upaya pemulihan kerugian korban.
MA baru saja mengetok putusan yang mengubah vonis Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) dalam perkara KSP Indosurya. Dengan demikian, bos KSP Indosurya, Henry Surya dijatuhi hukuman 18 tahun penjara dan denda Rp 15 miliar.
"Kami memberikan apresiasi kepada Mahakamah Agung atas vonis 18 tahun kepada Henry Surya," kata salah satu tim kuasa hukum dari Visi Law Office, Donal Fariz kepada Republika, Rabu (17/5/2023).
Donal memandang putusan MA tersebut menjadi angin segar bagi upaya pemulihan kerugian korban KSP Indosurya. Apalagi para korban baru memperoleh Rp16 miliar uang atau 0,87 persen dari total aset mereka diduga digelapkan senilai Rp1,8 triliun.
"Vonis kepada Henry Surya merupakan kunci dari upaya pengembalian aset dan pemulihan kerugian para korban," kata Donal.
Hingga saat ini, tim kuasa hukum korban belum menerima putusan lengkap dari MA atas vonis Henry Surya. Donal berharap isi putusan lengkapnya mencakup pengembalian aset korban.
"Kami berharap amar putusan MA mengembalikan aset kepada korban," ucap Donal.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid