Amerika Serikat (AS) belum sukses membebaskan diri dari risiko gagal bayar utang. Kabar terakhir, pertemuan kedua antara Pemerintah AS dan negosiator dari faksi Republik di DPR AS untuk membahas plafon utang AS, pada Jumat (19/5) malam waktu setempat, berakhir tanpa kemajuan.
Kedua pihak mengatakan, belum ada pertemuan lanjutan untuk membahas peningkatan plafon utang AS dari level saat ini yang mencapai USD 31,4 triliun. Padahal, tenggat waktunya tinggal kurang dua pekan lagi.
Belum adanya kemajuan yang terjadi saat Washington bergegas agar mencapai kesepakatan pada tenggat 1 Juni 2023 atau menghadapi risiko gagal bayar (default) utang untuk pertama kalinya dalam sejarah.
"Kami berdiskusi dengan sangat, sangat terbuka mengenai posisi kami saat ini, tentang hal-hal yang harus dilakukan," kata Garret Graves, Perwakilan faksi Republik, menyusul pertemuan singkat di Capitol dengan para pejabat Gedung Putih.
"Tidak terjadi negosiasi malam ini," kata Graves, menambahkan waktu pertemuan berikutnya belum ditetapkan.
Dia menggemakan pernyataan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy bahwa kemajuan perlu dilakukan untuk mengubah "lintasan" pengeluaran defisit pemerintah AS dan utang yang meningkat pesat.
"Pengeluaran negara harus lebih sedikit dari tahun sebelumnya," kata McCarthy.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid