"Perang di Ukraina akan berhenti dan perang bandit akan dimulai untuk menguasai Rusia dan orang-orang ini, yang akan berjuang untuk hidup mereka dan untuk kekuasaan, tidak peduli milik siapa Krimea atau Donbas," katanya, dikutip dari Express, Minggu (21/5/2023).
Sama seperti Shishkin, tokoh oposisi Rusia Lyubov Sobol mengatakan kepada Foreign Policy awal tahun ini bahwa dia juga melihat adanya peluang terjadinya kekacauan di Rusia pasca hilangnya Putin dari dunia.
"Akan ada banyak kekacauan politik setelah Putin. Siapa pun dapat mengambil bagian. Tetapi memiliki sumber daya dari nama terkenal, outlet media, dan pengikut sangat berguna," katanya.
Di sisi lain, jika Putin benar-benar meninggal, para pengikutnya kemungkinan besar akan berharap untuk menggantikannya dengan seseorang yang dapat melanjutkan warisannya sambil memastikan bahwa para pendukungnya tidak dianiaya karena keterlibatan mereka dengannya.
Namun, secara konstitusi, jika Putin meninggal, Mikhail Mishustin selaku perdana menteri akan naik jabatan sebagai presiden.
Namun, beberapa pengamat menilai penerus Putin adalah wakil ketua dewan keamanan federasi Rusia, Dmitry Medvedev.
Medvedev pernah menjabat sebagai Presiden Rusia pada 2008 hingga 2012. Ia juga sempat menjadi Perdana Menteri dari 2012 hingga 2020.
Sebagai informasi, selama pemerintahan Putin, tokoh-tokoh oposisi telah diberantas.
Contohnya saja seperti Alexei Navalny, politisi oposisi paling terkemuka Rusia yang saat ini berada di penjara dengan dugaan bulan lalu bahwa dia tidak sehat setelah diberi racun. [IndonesiaToday/cnbc]
Sumber: cnbcindonesia.com
Artikel Terkait
Kiper Muda Korban TPPO Kamboja Pulang, Ditawari Kontrak Palsu Main di Medan
Dipermudah Prabowo, Dipersulit Bahlil: Tambang Rakyat Menjerit
Begini Tampang Wanita Viral Pegang Al Quran Tanpa Busana, Polisi Cari Pelaku
Sejak Lama Mundur sebagai Pengacara dr Tifa di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Sosok Ahmad Khozinudin