Mengapa Pemilu Turki Jadi Sorotan Dunia?

- Selasa, 23 Mei 2023 | 00:00 WIB
Mengapa Pemilu Turki Jadi Sorotan Dunia?

"Sebuah pertemuan darurat diadakan di sana (KTT G20 di Bali) dan Turki tidak diundang. Ini menunjukkan posisi Turki yang ambigu di dalam NATO. Untuk mengatasi kecurigaan dan penilaian ini, saya pikir kita perlu menyelesaikan masalah S400, lebih cepat lebih baik," tambah Nasi.

Kilicdaroglu telah berjanji untuk menyelesaikan masalah penggunaan sistem pertahanan rudal Rusia S400 oleh Turki. Amerika Serikat (AS) menilai penggunaan S400 oleh Turki tidak sesuai dengan program jet tempur F-35. Akses Turki ke F-35 dicabut pada 2019. Kubu oposisi telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk memulihkannya.

Turki secara resmi diakui sebagai calon anggota Uni Eropa pada 1999. Tetapi proses tersebut terhenti pada 2016. Brussel mengkritik catatan pemerintah Turki tentang hak asasi manusia dan kebebasan demokrasi. Kilicdaroglu dan oposisi mengatakan mereka akan membuat tawaran baru agar proses keanggotaan Turki di Uni Eropa dilanjutkan.

Penasihat utama Presiden Erdogan, Ilnur Cevik, punya pendapat yang berbeda dengan Kilicdaroglu. Cevik mengatakan pemimpin oposisi itu berhalusinasi.

"Uni Eropa selalu menempatkan batu sandungan dalam perjalanan kami untuk menjadi anggota penuh. (Kilicdaroglu) mengatakan setelah dia berkuasa bahwa dalam tiga bulan dia akan menciptakan lingkungan di mana Uni Eropa akan mengizinkan pergerakan bebas visa Turki, itu omong kosong," ujar Cevik.

Sementara itu wakil ketua Partai Demokrat, Faik Tunay salah satu anggota aliansi oposisi Kilicdaroglu, mendefinisikan hubungan antara Uni Eropa dan Turki sebagai kisah cinta yang mustahil.

“Tentu, Turki telah membuat banyak kesalahan. Itu tidak menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Uni Eropa yaitu kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia atau masalah lainnya. Tetapi jika Turki dapat menangkap 100 persen standar Uni Eropa di semua  aspek, maka tidak penting untuk menjadi anggota Uni Eropa atau hal lainnya," kata Tunay.

Sejak pemungutan suara putaran pertama, status 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki telah menjadi isu utama. Dalam kampanye awal, kedua belah pihak berjanji untuk memulangkan sebanyak mungkin pengungsi Suriah ke rumah dalam beberapa minggu setelah pemilihan presiden.  Tetapi ketika pemilu putaran kedua semakin dekat, persoalan pengungsi Suriah mengkristal menjadi topik diskusi utama. Setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling keras dalam topik tersebut.

Hal ini adalah saat yang mengkhawatirkan bagi warga Suriah. Mereka takut dikembalikan ke negara yang masih belum aman bagi banyak orang. Persoalan ini juga bisa membuat pusing dunia yang lebih luas, karena harus mengakomodasi para pengungsi Suriah jika Turki menghentikan dukungannya.

Sejarah tentang hak dan kebebasan Turki terus memperumit hubungan negara itu dengan Barat.  Jika oposisi menang, mereka bersikeras akan memperbaiki keadaan, dan janji untuk kembali ke demokrasi.

"Jika di bawah pemerintahan yang berbeda kita melihat adanya peningkatan pada hak-hak demokrasi dan kebebasan berekspresi, itu akan meningkatkan citra Turki di arena internasional. Kemenangan Erdogan juga berarti tahanan politik akan tetap di penjara," kata Nasi dari Pusat Kebijakan Ankara.

Pemilih Turki menghadapi pilihan yang sulit. Masalah domestik seperti kesulitan ekonomi berada di garis depan. Arah kebijakan yang diambil pemimpin Turki berikutnya akan menentukan stabilitas dan kesuksesan negara di masa depan selama beberapa dekade.

Sumber: internasional.republika.co.id


Halaman:

Komentar