BMKG Yogyakarta pun melansir update terbaru terkait siklon tropis Anggrek dan potensi pengaruhnya. Berdasarkan analisis tanggal 17 Januari 2024 siang, posisi siklok Anggrek berada di Samudra Hindia barat daya Bengkulu (sekitar 1130 km sebelah barat daya Bengkulu). Arah gerak siklon itu dari selatan ke tenggara dengan kecepatan 4 knots (8 km/jam) alias bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Dampak Siklon tropis Anggrek disebut lebih memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam kedepan. Berupa tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter (Moderate Sea) di wilayah Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung serta Bengkulu - Pulau Enggano, dan perairan selatan Banten - Jawa Tengah.
Adapun dampak berupa tinggi gelombang 2,5 - 4 meter (Rough Sea) di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan Samudra Hindia selatan Banten.
Adapun sejumlah wilayah DIY pada Rabu diguyur hujan dengan intensitas sedang terutama di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan juga Bantul.
Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat kawasan puncak Gunung Merapi hari ini menjadi salah satu wilayah yang diguyur hujan intens dan turut diwarnai dengan dua guguran awan panas.
"Awan panas guguran terjadi pada pukul 11.00 dan 14.17 WIB, jarak luncur terjauh 1.500 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso.
Agus menuturkan hujan di puncak Gunung Merapi terpantau sejak pukul 13:48 WIB hingga melewati pukul 16.56 WIB.
"Waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi akibat hujan intens dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya, masyarakat diimbau tetap menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata dia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sijogja.com
Artikel Terkait
Hamish Daud Liburan Bareng Sasha Sabrina Alatas ke Bangkok? Dugaan Perselingkuhan Suami Raisa Terkuak
Pengakuan Alumni Seangkatan Gibran: UTS Insearch Cuma Kursus Bahasa Inggris, Bukan Setara SMA
Ahmad Sahroni Sindir Penjarah Rumahnya: Boro-Boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako
Terungkap Motif Oknum Polisi Bunuh Dosen IAK Bungo, Dipicu Masalah Asmara