Ia mengatakan masalah KKB harus ditangani dengan pendekatan keamanan oleh kepolisian dengan dukungan TNI, dan menurutnya pendekatan yang dilakukan saat ini sudah bagus.
Meski demikian ia mengatakan masalah KKB lebih dari sekadar masalah keamanan.
Konflik di Papua, kata dia, tidak akan langsung selesai setelah KKB hilang.
“Papua itu bukan masalah TNI dan Polri saja. Masalah bangsa,” kata dia.
Kepada Wakil Presiden, Dudung mengatakan pernah menyampaikan agar semua pihak terlibat dalam penyelesaian konflik di Papua.
Menurut dia, tidak boleh terjadi saling serang antara TNI-Polri dan KKB terus menerus tanpa ada dukungan dari kementerian atau lembaga pemerintahan lain.
“KKB mati sekian, nanti TNI-Polri mati sekian. Terus begitu berulang-ulang. Mereka mati, pasti juga ada yang sedih. Mungkin keluarganya. Kita juga sama,” ujarnya.
Dudung mengatakan selama ini anggotanya yang selalu datang ke kampung-kampung untuk memperhatikan kondisi kesejahteraan masyarakat Papua di pelosok tanpa terjamah kementerian lain.
Dudung menceritakan anak buahnya kerap membawa bibit atau buku dan alat tulis untuk masyarakat Papua. Padahal, kata dia, TNI tidak memiliki anggaran untuk itu.
“Seharusnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Sosial, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Pertanian terlibat. Semuanya terlibat,” kata Dudung. [IndonesiaToday/Tempo]
Sumber: nasional.tempo.co
Artikel Terkait
Viral Penampakan Masjid Jokowi di Abu Dhabi, Reaksi Netizen Bikin Ngakak
Prabowo Akan Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh