NARASIBARU.COM, Jakarta - Toko Buku Gunung Agung dikabarkan akan menutup seluruh cabangnya di berbagai wilayah pada 2023. Salah satu jaringan gerai penjualan buku dan Alat Tulis Kantor (ATK) ternama itu disebut tidak mampu bertahan karena beban pengeluaran operasional yang tidak sebanding dengan pendapatan.
Di era gempuran teknologi, digitalisasi, dan serba elektronik seperti sekarang, satu persatu toko buku mulai gulung tikar. Akibatnya, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal tak terelakkan dan membuat pelanggan kecewa. Meski begitu, tetap ada beberapa toko yang mencoba mempertahankan peruntungan. Lantas, apa saja daftar toko buku yang masih bertahan di Indonesia?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut deretan toko buku yang masih buka pada 2023.
PT Gramedia Asri Media merupakan anak perusahaan dari Harian Kompas. Perusahaan tersebut mengelola 100 cabang toko yang berdiri di Jawa, Bali, Pangkal Pinang, Palu, hingga Pekanbaru. Sang pendiri, Jakob Oetama mengawali karirnya sebagai jurnalis, kemudian mulai membuka toko buku kecil pada 2 Februari 1970.
Books & Beyond adalah toko buku yang berada di bawah naungan PT Gratia Prima Indonesia, anak usaha PT Multipolar Group Tbk dan Lippo Group. Tempat penjualan buku gaya hidup tersebut juga menawarkan mainan edukatif hingga gawai (gadget). Sekarang, total ada 26 cabang yang tersebar di Jakarta, Medan, Palembang, Makassar, sampai Balikpapan.
Kinokuniya dirintis oleh Moichi Tanabe pada 22 Januari 1927 di Shinjuku, Tokyo. Sejak 1969, toko buku yang masih bertahan di Indonesia itu mulai melebarkan sayap ke kancah internasional. Di dalam negeri sendiri, gerainya dapat ditemukan di Grand Indonesia saja, lantaran cabang di Plaza Senayan ditutup permanen.
Toko Buku Aksara di Jalan Kemang Raya No. 8B, Jakarta Selatan mengumumkan kabar penghentian operasional pada 2020 melalui Instagram. Namun, toko yang berdiri sejak 2001 silam tersebut kembali buka pada 2021. Selain menjadi lokasi mencari buku, Aksara juga difungsikan sebagai ruang komunitas.
Toko Buku Sriwedari atau lebih dikenal dengan Mburi Sriwedari telah menemani warga Solo sejak 1990-an. Pada 2006-2012, masih banyak orang yang rela berdesakan mencari buku. Sayangnya, dari awalnya 96 kios, sekarang hanya tersisa sekitar separuh kios yang masih aktif menjual buku.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid