Hedy menjelaskan, bertambahnya jalan kabupaten terjadi karena adanya peralihan jalan desa menjadi jalan kabupaten.
"Yang nambah itu statusnya, bukan jalan barunya, Gak (bukan jalan baru), kan kita ada program pembangunannya. Dilihat di data program, jangan diliat dari data status," katanya.
Adapun pembangunan jalan nasional yang dilakukan selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, ungkap Hedy, sejak tahun 2014 sudah ada pembangunan jalan kurang lebih 1.150 KM.
"Sekarang pembangunan jalan nasional sudah 1.150-an di zaman Jokowi. Dari tahun 2014. Saya tuh gak mau membandingkan lah, semua yang ngerjain kan Bina Marga," ujarnya.
"Itu (1.150 KM) yang tuntas. Kan jalan itu kita mulai ada yang statusnya sekarang masih tanah, yang sudah tuntas itu 1.150 an. Itu jalan nasional doang," imbuh dia.
Hedy mengatakan, pembangunan jalan nasional dan jalan tol di era Presiden Jokowi dilakukan secara seimbang.
Artinya, tidak ada yang lebih unggul ataupun paling digenjot, baik dari pembangunan jalan berbayar maupun non berbayar.
"Gak ada (yang lebih unggul), jalan tol (dengan jalan nasional) ya seimbang lah," tutur Hedy. [IndonesiaToday/cnbc]
Sumber: cnbcindonesia.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok