Negara yang Bandara dan Pulaunya Disita China, Akibat Tak Bisa Bayar Utang

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 11:00 WIB
Negara yang Bandara dan Pulaunya Disita China, Akibat Tak Bisa Bayar Utang

Negara kepulauan ini telah menghadapi kesulitan keuangan yang signifikan akibat utang kepada China. Proyek infrastruktur besar yang didanai oleh China, seperti pelabuhan Hambantota, telah menyebabkan lonjakan utang yang tidak terlalu bisa ditanggung oleh Sri Lanka. Pada tahun 2017, Sri Lanka terpaksa menyerahkan pengelolaan pelabuhan itu kepada perusahaan China selama 99 tahun sebagai bagian dari restrukturisasi utang. Masalah utang yang berkepanjangan terus menghantui Sri Lanka dan mengancam stabilitas ekonominya.

Sri Lanka mengalami kesulitan membayar utangnya kepada China yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur, termasuk Pelabuhan Hambantota. Berdasarkan laporan BBC, pada 2017, Sri Lanka tidak dapat membayar kembali pinjaman tersebut, sehingga pelabuhan tersebut diambil alih oleh perusahaan China untuk mengatasi keterlambatan pembayaran.

3. Pakistan

Pakistan adalah negara lain yang berada dalam risiko kebangkrutan karena utang China. Melalui Proyek Jalur Ekonomi Koridor China-Pakistan (CPEC), Pakistan menerima pinjaman yang signifikan untuk membiayai proyek infrastruktur. Namun, kekhawatiran muncul mengenai keberlanjutan utang ini, karena Pakistan berjuang dengan defisit ekonomi yang tinggi dan kesulitan untuk membayar utangnya kepada China. Beban utang yang berat telah menghadirkan risiko ekonomi yang serius bagi Pakistan.

Pakistan telah menerima pinjaman signifikan dari China untuk proyek-proyek infrastruktur, terutama melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC). Menurut laporan dari Institute of International Finance (IIF) pada tahun 2020, utang Pakistan kepada China mencapai sekitar USD45 miliar.

4. Kenya


Halaman:

Komentar