NARASIBARU.COM -Proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden disambut baik oleh Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan pihaknya memandang positif proposal gencatan senjata permanen yang terdiri dari tiga fase.
"Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyambut positif apa yang termuat dalam pidato Presiden AS Joe Biden hari ini (31-5-2024) atas seruannya terkait masalah Palestina, berupa: gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, rekonstruksi Gaza, dan pertukaran tahanan," bunyi pernyataan Hamas, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (2/6).
Hamas menganggap proposal yang diumumkan Biden telah dibangun guna mengakhiri konflik secara permanen. Sehingga mereka siap menjalaninya dengan syarat Israel juga melakukannya.
"Jika pihak Pendudukan dengan jelas mengumumkan komitmen terhadap kesepakatan tersebut," tegasnya.
Posisi Hamas menandakan perubahan sikap Hamas yang sebelumnya kerap mengecam ASkarena memihak Israel dan menghalangi upaya gencatan senjata.
“Hamas melihat posisi Biden sekarang lebih fokus untuk menekan Israel agar kembali melakukan perundingan dengan sikap yang berbeda, atau mereka (Israel) dapat mengambil risiko bentrok dengan Amerika,” kata seorang pejabat Palestina yang ikut dalam proses mediasi.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah memberi wewenang kepada para perunding untuk menyampaikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan Biden mengumumkannya pada Jumat (31/5).
Otoritas kesehatan Palestina memperkirakan lebih dari 36.280 orang telah terbunuh di Gaza sejak Israel menyerang daerah kantong tersebut sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mobil yang Ditumpangi Jokowi saat Melapor ke Polda Metro Jaya Akhirnya Bayar Pajak
Ridwan Kamil Terus-terusan Minta Video Tak Senonoh ke Lisa Mariana, Blak-blakan di Chanel Richard Lee
Farhat Abbas: Kalau dari Awal Saya Jadi Pengacara Paula Verhoeven Pasti Gak Begini Kondisinya
Syamsu Djalal Tegaskan Usul Pemakzulkan Gibran Tidak Main-Main, Prabowo Mau Nggak Nerima?