Amerika Terancam Gagal Bayar Utang, Ini Efek Ngeri Bagi Dunia

- Minggu, 28 Mei 2023 | 00:00 WIB
Amerika Terancam Gagal Bayar Utang, Ini Efek Ngeri Bagi Dunia


Negara berkembang yang belum memiliki mata uang yang kredibel akan sangat terdampak. Penurunan nilai dolar akan membuat negara yang mengacu ke mata uang tersebut akan menerima kerugian.


Kontrak Bisnis Terpengaruh


Transaksi di berbagai belahan dunia banyak yang mempersyaratkan penggunaan dolar dengan tujuan untuk mencegah kerugian salah satu pihak akibat perubahan mata uang.


Penurunan nilai dolar secara tiba-tiba dan tajam akan menyebabkan pembayaran yang diterima kurang dari nilai yang seharusnya.


Aliran dana keluar AS


Amerika sebagai pusat perekonomian tentunya menjadi minat dunia untuk berinvestasi di negara tersebut. Ketika perekonomian AS kuat bertumbuh, investor mencari peluang melalui pasar saham. Sedangkan, perlambatan ekonomi akan mengarahkan ke US Treasuries.


Namun, kericuhan ekonomi disertai bumbu politik, menyebabkan potensi pemerintah AS gagal bayar utang akibat menolak plafon utang.


Investor akan khawatir meletakkan dananya di pasar AS, sehingga investasi akan mengarah ke negara lain dengan denominasi mata uang non dolar AS.


Cadangan Devisa dalam Mata Uang Baru


Investor yang mulai keluar dari pasar AS dan berpindah ke negara lain akan mengancam stabilitas dari dolar. Mata uang cadangan adalah uang yang dipegang bank sentral suatu negara untuk memfasilitasi perdagangan global, memenuhi kewajiban utang, dan mempengaruhi nilai mata uang domestik.


Sejak akhir perang dunia ke-2, dolar menjadi mata uang cadangan global utama di berbagai negara. Hal ini menyebabkan permintaan dolar global yang konstan dan memungkinkan pemerintah AS meminjam dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.


Pesaing global Amerika Serikat, termasuk China dan Rusia selama bertahun-tahun menyarankan untuk diversifikasi dalam cadangan mata uang, seperti Euro atau Renminbi.


Sumber: cnbc


Halaman:

Komentar