JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia untuk meningkatkan standar kategori masyarakat yang tergolong miskin. Hal ini dinilai penting untuk mendukung ambisi pemerintah dalam mengentas kemiskinan.
Dalam laporan Pathways Towards Economic Security Indonesia Poverty Assessment, Bank Dunia merekemondasikan pemerintah untuk meningkatkan garis kemiskinan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP) menjadi 3,20 dollar AS.
Rekomendasi itu lebih tinggi sekitar 1,20 dollar AS dari standar garis kemiskinan PPP yang diberlakukan pemerintah saat ini, yaitu 1,90 dollar AS per hari.
"Mengingat pembangunan dan ambisi Indonesia, definisi kemiskinan yang lebih luas, misalnya di sekitar garis kemiskinan 3,20 dollar AS akan lebih memadai," tulis laporan tersebut, dikutip Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Biaya Perjalanan Dinas PNS, Simak Rinciannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku menyambut baik rekomendasi tersebut. Namun demikian, jika standar garis kemiskinan ditingkatkan, maka jumlah masyarakat Indonesia yang masuk ke kategori miskin akan melonjak.
"Ibu Satu (Direktur Bank Dunia untuk Indonesia) mengatakan, Anda bisa mengurangi kemiskinan ekstrem menjadi 0 tapi angka kemiskinan anda 1,9 dollar AS. Anda harus menggunakan 3 dollar AS," kata dia.
"Dan ketika dinaikkan menjadi 3 dollar AS, mendadak 40 persen orang menjadi miskin," tambah Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Praktik Timses Politik Masuk Daftar Penerima Bansos
Artikel Terkait
Viral Penampakan Masjid Jokowi di Abu Dhabi, Reaksi Netizen Bikin Ngakak
Prabowo Akan Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh