Fadli Zon Berang Isu Candi Borobodor Dipasangi Eskalator Demi Kunjungan Macron

- Selasa, 27 Mei 2025 | 22:25 WIB
Fadli Zon Berang Isu Candi Borobodor Dipasangi Eskalator Demi Kunjungan Macron


Awal pekan ini ramai di media sosial X dan Youtube serta Instagram, beredar video dan gambar yang menyebutkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sedang ada pemasangan eskalator.

Video yang memuat isu pemasangan eskalator di candi itu disebutkan untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Kamis, 29 Mei 2025.

Tentu, reaksi negatif hingga polemik mengemuka seiring narasi di video beredar tersebut.

Juru Bicara Istana, Hasan Nasbi bergegas menanggapi adanya isu pemasangan eskalator itu.

Dijelaskan, memang pemerintah Indonesia menyambut hangat kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Candi Borobudur. Namun tidak akan merusak fasilitas yang sudah ada di situs sakral ini.

Pemerintah, sebutnya, akan menyediakan semacam jalan tapak tidak pakai tangga untuk membantu Macron dan Prabowo sampai ke lantai 4 Candi Borobudur.

Sedangkan yang dipakai yaitu stair lift dari lantai 5 atau 8 hingga ke puncak candi.

Penyediaan stair lift agar waktu bisa lebih efisien. "Menggunakan stair lift supaya waktu lebih efisien," ujarnya.

Ditegaskan Hasan, pemasangan fasilitas itu tidak merusak Candi Borobudur, karena tidak menggunakan paku dan bor.

"Ketika selesai itu bisa dibongkar mudah," katanya.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon berang adanya isu pemasangan eskalator di Candi Borobudur. Hal itu, disebutnya, merupakan hoaks.

“Tidak ada pemasangan eskalator. Bahkan dalam video yang viral itu disebut pemasangan eskavator, ya. Jadi tidak ada pemasangan eskalator di sana,” ujar saat menghadiri rapat bersama DPR RI.

Sebenarnya, sambung Fadli, alat yang dipasang di area Candi Borobudur adalah sejenis chair lift atau alat bantu mobilitas vertikal bagi penyandang disabilitas, lansia atau pengunjung dengan kebutuhan khusus.

Pemasangan alat tersebut, menurutnya, dilakukan demi alasan inklusivitas dan telah menjadi praktik umum di berbagai situs warisan dunia.

“Pemasangan semacam stair lift, Pak. stair lift itu untuk inklusivitas. Itu di seluruh situs dunia sudah dipasang. Di Sistine Chapel sudah ada, di Angkor Wat sudah ada, di Acropolis di Athena juga sudah ada. Itu semua ada dan tidak merusak situs, justru itu sangat ketat sekali soal itu,” jelasnya.

Politisi Gerindra ini mengungkapkan, hal ini memperkuat komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian situs budaya dengan aksesibilitas bagi semua kalangan.

Ia juga menekankan bahwa prosedur pelestarian tetap menjadi prioritas utama dalam setiap penyesuaian fasilitas di kawasan cagar budaya.

Sumber: disway
Foto: Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menjelaskan.--

Komentar