Kisah Ustaz Yahya Waloni Pernah Mati Suri Usai Khotbah

- Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:10 WIB
Kisah Ustaz Yahya Waloni Pernah Mati Suri Usai Khotbah


Umat Muslim Tanah Air kehilangan salah satu pendakwah besarnya, Ustaz Yahya Waloni yang berpulang usai mengisi khotbah salat Jumat di Makassar, Sulawesi Selatan siang tadi.

Semasa hidup, Ustaz Yahya Waloni sempat bercerita tentang dirinya yang pernah mengalami mati suri.

Tepatnya pada April 2024, Ustaz Yahya Waloni sudah dinyatakan meninggal dunia selama 15 menit usai mengisi khotbah di salah satu masjid di Jakarta Utara.

"15 menit saya sudah tewas itu, Wallahi. Jamaah udah pada nangis," kisah Yahya di salah satu konten podcast Bisikan Rhoma di bulan yang sama.

Kala itu, Ustaz Yahya Waloni diminta memimpin salat Idul Fitri di masjid tersebut.

Sebagai imam salat Idul Fitri, sudah tentu Yahya Waloni juga yang bertugas sebagai pengisi khotbah.

"Jadi pas memasuki akhir khotbah Idul Fitri, saya rubuh," beber Yahya.

Sayang, Ustaz Yahya Waloni tidak mau berbagi cerita tentang apa yang ia rasakan selama mengalami mati suri.

"Aduh, terlalu dalam, saya nggak berani," aku Yahya.

Yang jelas, Ustaz Yahya Waloni sempat bertemu lagi dengan sosok pedagang ikan gaib, yang tiga kali mendatanginya sebelum memutuskan masuk Islam pada 11 Oktober 2006.

"Di situ, ada dia," kenang Yahya singkat.

Ya, Ustaz Yahya Waloni adalah seorang pemuka agama Islam yang tidak terlahir sebagai Muslim.

Lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 30 November 1970, Yahya Yopie Waloni tumbuh dalam keluarga yanf taat menjalankan ajaran Kristen.

"Dulu, saya pendeta. Bahkan ketua sekolah tinggi teologi Calvinis, di Sorong, Papua," kisah Yahya.

Ustaz Yahya Waloni bahkan sama sekali tidak terpikir bakal jadi salah satu pemuka agama Islam sampai di akhir hayatnya.

"Menjadi seorang Muslim itu bukan cita-cita saya. Kehidupan kami di Manado itu kan kulturnya memang beda dengan di pulau Jawa, yang mayoritas Muslim," tutur Yahya.

Butuh delapan tahun untuk Yahya Waloni memantapkan diri berpindah keyakinan.

"Delapan tahun lamanya, saya mempelajari dan melihat sikap dan karakter antara pelaksanaan secara liturgika atau syariat hukum syar'i dalam peribadatan dua komunitas Kristen dan Islam," papar Yahya.

Selama rentang waktu tersebut, Ustaz Yahya Waloni belajar bagaimana seluruh nabi dalam Islam punya runtutan sejarah yang saling terkait, sedangkan di Kristen tidak.

"Berangkat dari titik perjalanan Ibrahim, ya Islam. Lalu bagaimana jarak yang sangat jauh antara Ibrahim dengan doa yang sekarang kita sebut sebagai doa iftitah. Itu yang membuat saya terdorong untuk mempelajari, apakah dalam Bible itu ada hubungan antara Ibrahim, Muhammad dengan Almasih?," papar Yahya.

"Ternyata, tidak ada. Yang ada hubungannya dengan Almasih, itu hanya di Al-Qur'an dengan Muhammad. Bahkan hubungan antara Almasih dengan Ibrahim, itu Qur'an," imbuhnya.

Ustaz Yahya Waloni juga meyakini bahwa Al-Qur'an adalah bentuk penyempurnaan terakhir dari semua kitab yang pernah Allah turunkan ke para nabi, termasuk Injil atau Alkitab.

"Al-Qur'an itu adalah kumpulan semua kitab para nabi, termasuk Injil," kata dia.

Sampai beberapa hari sebelum memutuskan masuk Islam, Yahya Waloni merasa didatangi sosok penjual ikan yang terus meyakinkan langkahnya.

"Tiga kali saya bertemu. Dia bilang, 'Kamu mau masuk Islam, tapi terlalu bingung," papar Yahya.


Padahal, istri Yahya Waloni sama sekali tidak melihat sosok pedagang ikan yang dimaksud sang suami.

"Masyaallah, itu istri saya sampai bertanya, 'Kamu ini ngomong sama siapa?'. Istri saya nggak lihat," ucap Yahya.

Siang tadi, Ustaz Yahya Waloni mengalami peristiwa serupa di tengah khotbah Jumatnya sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Bedanya, sempat ada yang mengaku melihat Yahya Waloni memegangi bagian dada sebelum kolaps.

Sumber: suara
Foto: Kisah Ustaz Yahya Waloni Pernah Mati Suri Usai Khotbah. (YouTube)

Komentar