Kepala Intel Imigrasi Kotamobagu Sulut Kaget Ada 11 WNA asal China di Lokasi Tambang Ilegal Garini

- Senin, 09 Juni 2025 | 19:25 WIB
Kepala Intel Imigrasi Kotamobagu Sulut Kaget Ada 11 WNA asal China di Lokasi Tambang Ilegal Garini



NARASIBARU.COM  - Keberadaan 11 Warga Negara Asing asal China di lokasi tambang emas ilegal blok Garini, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara, menjadi sorotan.

WNA China tersebut ditemukan berada di mess di lokasi pertambangan milik perusahaan PT Kutai Surya Mining (KSM).

Apa kata pihak Imigrasi terkait temuan keberadaan WNA China itu?

Pihak Kantor Imigrasi (Kanim) Kotamobagu memberikan tanggapannya.


Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kanim Kotamobagu Keneth Rompas kepada Tribunmanado.com menyebut, keberadaan orang asing tersebut sudah dibahas dalam rapat Timpora yang digelar di Boltim belum lama ini.


Dirinya mengatakan, dalam rapat tersebut, Kanim Kotamobagu mendapatkan informasi bahwa ada tujuh WNA China di lokasi tambang emas blok Garini, Buyat Barat.

"Ini sudah pernah dibahas dalam rapat Timpora di Boltim," terang dia kepada Tribun Manado via telepon, Minggu 8 Juni 2025 kemarin.

Dari tujuh orang tersebut, disebutkan ada empat orang berstatus sebagai investor.

"Kalau secara aturan mereka punya Kitas. Empat di antaranya investor," kata dia. 


Dirinya kaget saat mendapatkan informasi bahwa sudah ada 11 WNA China di sana.

"Terus terang saya baru tahu kalau sudah ada 11 WNA China," ujarnya.

Dirinya mengatakan akan segera melakukan pengecekan kembali terkait informasi tersebut.


"Secepatnya akan kami cek lagi," pungkasnya.

Kronologi penemuan

Persoalan ini muncul ketika Pemerintah Desa (Pemdes) Buyat Bersatu, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, melakukan sidak ke Pertambangan Emas Tanpa Izin yang berlokasi di Blok Garini Desa Buyat Barat, Sabtu 7 Juni 2025.

Sangadi (Kepala Desa) Buyat Satu Chandra Setiawan Modeong mengatakan tujuan digelarnya sidak tersebut adalah untuk mengecek adanya aktivitas pertambangan emas dari perusahaan yang mengatasnamakan PT Kutai Surya Mining (KSM).


Selain itu, pihaknya juga ingin mengecek dasas-desus yang beredar terkait adanya keberadaan WNA di lokasi PETI Garini.

"Karena ada informasi yang masuk ke kami bahwa beberapa WNA asal China beraktivitas di sana, makanya kami cek langsung ke lokasi" kata dia via telepon, Minggu 8 Juni 2025.

Ia membenarkan bahwa ada WNA asal China yang beraktivitas di hutan Garini.

“Berdasarkan keterangan dari juru bahasa mereka yang berasal dari China, kurang lebih ada 11 WNA yang kami temukan bekerja di perusahaan tersebut," ungkapnya.

Chandra pun menegaskan akan segera melaporkan temuan aktivitas 11 WNA China ini ke Pemkab Boltim.

"Pasti hasil kami hari ini akan dilaporkan ke Pemkab Boltim," ucapnya.

Dirinya menyebut, persoalan adanya aktivitas PETI bukan kewenangan pihaknya.

"Nanti pihak-pihak terkait yang akan menindaklanjutinya,” tandas dia

Sumber: Tribunnews 

Komentar