Agus Sudibyo mengaku inspirasi buku "Bernalar Sebelum Klik" itu berasal dari keluarganya sendiri.
Agus dan istrinya begitu khawatir karena anaknya yang kelas 5 SD kecanduan gadget. Ternyata setelah ditelusuri, dia dan istrinya serta sebagian besar keluarga di Indonesia juga kecanduan.
"Kecanduan adalah sisi negatif dari dunia digital. Kita telah diperbudak oleh teknologi. Problem yang dihadapi anak-anak dan orang tua hari-hari ini adalah sindrom lupa waktu. Itu yang membuat kita menjadi tidak produktif. Di sinilah pentingnya literasi digital,"ujar Agus.
Pemerintah mendorong program literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara bertanggung jawab.
Salah satu hasil positif dari adanya literasi digital adalah tren turunnya jumlah hoax menjelang pemilu serentak 2024.
Agus Sudibyo berpendapat bahwa medsos adalah ruang publik bukan privat. Oleh karena itu, tambahnya, kita menggunakan standar etika publik saat ber-medsos.
"Pesan moral buku ini, mari kita berpikir sebelum melakukan klik di dawai," ujar Agus Sudibyo.
Dikatakan, melalui buku "Bernalar Sebelum Klik", Agus Sudibyo ingin mendorong literasi digital secara kritis.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: riausatu.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga