"Saya cuma menyayangkan, bukan perkara patungnya dirobohkan. Cuma caranya saja, di posisinya yang di hari libur dan kemudian seolah olah memprovokasi sampai dibawa keliling ke kampung-kampung dan diseret, dan itu tidak mendidik," kata mantan Kades Sekapuk Abdul Halim saat dikonfirmasi, Sabtu (30/12/2023).
Per 12 Desember 2023 kemarin, Abdul Halim sudah menyampaikan bahwa kedaulatan dikembalikan kepada masyarakat Desa Sekapuk.
"Kalau memang masyarakat tidak menghendaki, untuk dibongkar, dianggap itu pamali atau tidak baik, ya itu hak mereka," paparnya.
Sebelumnya, warga Desa Sekapuk telah menolak keberadaan patung yang dijadikan ikon di wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih.
Dan warga Desa Sekapuk pun menuntut untuk merobohkan ikon patung-patung tersebut. Termasuk patung menyerupai wajah mantan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
Tampang Alex Iskandar, Ayah Tiri yang Culik dan Bunuh Alvaro Kiano
TNI AL Tangkap Dua Kapal Pengangkut Nikel Ore Ilegal untuk PT IMIP Morowali
Banjir dan Longsor Hantam Sumut: 17 Orang Meninggal, 58 Luka-luka
Nekat! Pria di Mamuju Perkosa Teman Wanitanya di Kantor Pemkab, Modus Pulang Kemalaman dan Menginap