KEDIRI, JP Radar Kediri - Hujan deras yang mengguyur Dusun Kalibago, Desa Kalipang, Grogol Kamis (4/1) lalu membawa bencana. Tebing selebar empat meter, dengan tinggi sekitar enam meter di sana longsor. Akibatnya, rumah milik Panimin, 57, warga setempat, terancam ambruk karena tanah penyangga di bagian belakang terkikis.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, hujan deras mengguyur Desa Kalipang, Grogol sejak pukul 13.00 (4/1). Selama lebih dari tiga jam, intensitas hujan di sana tetap tinggi. Sekitar pukul 15.30, hujan mulai reda. Namun, justru terjadi bencana yang membuat panik warga Dusun Kalibago.
Bruuuk! Suara mirip dengan benturan yang sangat keras membuyarkan istirahat warga sore itu. Mereka langsung keluar rumah dan mencari sumber suara. Rupanya, tebing di belakang rumah Panimin selebar empat meter, dengan tinggi sekitar enam meter ambrol.
“Saat itu (longsor, Red) saya dan istri saya sedang di rumah,” kata Suwandi, tetangga Panimin yang Kamis sore sedang bersantai di ruang tengah. Adapun istrinya tengah salat Ashar. Begitu mendengar suara gemuruh dari arah belakang, Suwandi langsung berlari ke dapur. Saat dilihat, material berupa tanah liat dan bebatuan dari bagian atas sudah memenuhi pekarangannya.
Baca Juga: Main Hujan-hujanan, Bocah SD Asal Ringinrejo Kediri Tewas di Selokan
Material tersebut tak lain berasal dari tanah tebing milik Panimin yang terletak di atas rumah Suwandi. Tanah sepanjang empat meter di belakang dapur Panimin semuanya ambrol. Akibatnya, kini bangunan dapur mepet dengan tebing.
Hilangnya tanah penyangga bangunan akibat longsor tersebut, membuat dinding dapur rumah Panimin retak-retak. Jika terjadi hujan deras dengan intensitas yang sama, rumah milik pria yang sakit-sakitan itu dikhawatirkan akan ambruk.
Sementara itu, Suwandi yang pekarangannya tertimpa material longsor mengaku tetap bersyukur. Sebab, material tidak sampai mengenai bangunan rumahnya. “Alhamdulillah material longsor tidak sampai menjebol rumah,” lanjut Suwandi.
Lebih jauh Suwandi menegaskan, longsor di lingkungannya bukan kali pertama terjadi. Tahun lalu juga terjadi bencana yang sama di dusunnya. Karena itu, selama musim hujan ini warga terus meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: Polres Kediri Tangkap Pelaku Pembunuhan Remaja Perempuan di Dekat Gua Jegles
Pantauan media ini, setelah bencana longsor terjadi Kamis sore lalu, kemarin pagi warga langsung kerja bakti membersihkan material longsor di pekarangan Suwandi. Selanjutnya, agar tebing di atasnya tidak ambrol lagi, mereka memasang bronjong di lokasi longsor.
“Tidak usah diperintah, masyarakat bergerak membantu dengan sendirinya. Tiga agama disini sangat kompak, Islam, Hindu, dan Katolik semua saling membantu,” jelas Suwandi.
Terpisah, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno membenarkan kejadian longsor di Kecamatan Grogol. “Kami sudah menerjunkan personel untuk pendataan dan penanganan,” papar Djoko sembari menyebut pemasangan bronjong di lokasi longsor juga merupakan rekomendasi BPBD.
Untuk diketahui, selain menyebabkan longsor di Grogol, hujan deras Kamis lalu juga membuat sungai Payaman di Desa Sukomoro, Papar meluap. Akibatnya, air bah sempat masuk ke pekarangan rumah warga. “Air sungai meluap karena tersumbat tanaman kangkung,” tuturnya Djoko memastikan air tidak sampai masuk ke rumah warga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarkediri.jawapos.com
Artikel Terkait
Ibu di Wonogiri Syok Baca WA Anaknya yang Masih Kelas 6 SD: Jalin Asmara dengan Pria Dewasa, Sudah 7x Hubungan Intim
Asisten Dosen Sekaligus Ustaz di UINSU Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Dibius Lalu Dibawa ke Hotel
Terungkap Praktik Prostitusi di Rumah Kos: 2 Siswi SMA Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai
Ayah dan Anak di Ciamis hanya Minum Air karena Tak Punya Beras, Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Terdata Penerima Bansos