Dijelaskan dari laporan sementara, selama 2023 terdapat 171 pelanggaran. Hasilnya, ada penyelanggara dan ASN yang dipecat karena tidak netral. 
Dari jumlah tersebut sebanyak 101 kasus dugaan pelanggaran merupakan temuan internal Bawaslu dan sisanya berupa laporan dari masyarakat. Dugaan pelanggaran tersebut terdiri atas empat jenis. Meliputi pelanggaran administrasi, kode etik, peraturan perundang-undangan lain, dan pelanggaran pidana Pemilu.
Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah ini juga menjelaskan pasca pengawas TPS terbentuk, perlunya adanya pengawalan sekaligus arahan Bawaslu Kabupaten/Kota kepada jajaran tingkat TPS mengingat persiapan pemungutan dan penghitungan suara akan segera dilaksanakan beberapa hari lagi.
Arahan dan pembekalan bagi jajaran pengawas TPS perlu dilakukan khususnya Pengawas Kecamatan, Desa, maupun Kelurahan, karena mereka merupakan garda terdepan pemilu 2024 (Nanang AN).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa