"Pernah itu saya lagi mandi, terus tiba-tiba pintu dibuka saya diseret. Itu masih penuh sabun badan, saya dijambak karena ada kotoran yang belum bersih saat saya sapu," imbuhnya.
Menurutnya, selain dirinya dan DDR yang berhasil kabur, ada 3 rekannya yang saat ini masih berada di rumah tersebut yang juga mengalami penganiayaan.
"Kami itu berlima yang jadi pembantu di sana, semuanya ya dianiaya. Ini temen saya (DDR) juga mengalami penganiayaan serupa, ini tangannya masih penuh luka sayatan di cakar-cakar," katanya.
Disinggung soal kondisi 3 rekannya, DL menjelaskan ketiganya diancam video telanjang mereka akan disebarkan jika kabur.
"Jadi temen saya yang tiga orang itu, masih bekerja di sana. Mereka itu takut video telanjangnya disebar, mereka pernah dipaksa telanjang terus di videoin," ungkap DL.
Atas peristiwa itu, DL bersama DDR nekat melarikan diri pada (8/5) lalu dengan memanjat tower air saat dini hari.
"Nekat karena sudah takut, kami panjat tower air waktu subuh. Terus ke jalan minta bantuan orang untuk pulang, Alhamdulillah ada yang baik mau anter kami," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban.
Ia mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Sudah kami terima laporannya dengan nomor LP/B/743/V/2023/SPKT/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung. Kami lakukan penyelidikan terhadap keterangan pelapor ini," pungkasnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Tampang Alex Iskandar, Ayah Tiri yang Culik dan Bunuh Alvaro Kiano
TNI AL Tangkap Dua Kapal Pengangkut Nikel Ore Ilegal untuk PT IMIP Morowali
Banjir dan Longsor Hantam Sumut: 17 Orang Meninggal, 58 Luka-luka
Nekat! Pria di Mamuju Perkosa Teman Wanitanya di Kantor Pemkab, Modus Pulang Kemalaman dan Menginap