Sayang tidak ada yang berani mendekat, karena takut masih ada aliran arus listrik pada kabel yang membentang di pinggir tembok.
Saat yang bersamaan saksi I Putu Peri Artana yang kebetulan baru datang dari sembahyang, untuk membuat bangunan warung yang ada di wantilan pura batu ngaus, berhenti dan mendekat ke arah korban.
Setelah di cek, diduga yang bersangkutan tidak bernyawa. Ia menelpon pihak depan. Dan beberapa menit kemudian, Kepala Desa datang bersama warga.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga tiba, dan menghubungi pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
"Saat ditemukan, korban memakai baju kaus warna putih, celana pendek warna hijau lumut, jam tangan pada pergelangan tangan kiri, cincin kawin di jari manis kanan, dan kalung pada leher," timpalnya.
Baca Juga: Sebulan Hanya Bisa Cairkan 10 Pemohon Santunan Atma Kerthi di Karangasem, Ini Penyebabnya
Lalu di samping kanan korban terdapat alat berupa gunting pemotong ranting dan cangkul kecil (pacul), serta sabit di bawah kaki pada parit.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga