Demo Chaostic-Chaostic Tanpa Pemimpin, Great Institute: Punya Skenario Game Over!

- Minggu, 07 September 2025 | 14:05 WIB
Demo Chaostic-Chaostic Tanpa Pemimpin, Great Institute: Punya Skenario Game Over!




NARASIBARU.COM - Demonstrasi yang terjadi pada 25-30 Agustus 2025 masih tetap menduduki urutan posisi yang paling disoroti publik. 


Demonstrasi tersebut menimbulkan kekacauan atau chaos dengan melakukan pembakaran di sejumlah tempat di daerah-daerah di Indonesia. Tempat-tempat pemerintahan juga dibakar massa aksi. 


Hal ini diungkap di Madilog pada 29/8/2025 yang disorot Syahganda Nainggolan dikutip pada Ahad 7/9/2025.


“Siapa sih yang pukul-pukul kaca mobil kemarin? Terlibat ga dengan organisasi anarko? Terlibat ga dengan apa gitu?” kata Direktor Eksekutif Great Institute, Syahganda Nainggolan.


“Polisi harus ungkapkan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Supaya publik itu tahu oh ada bagian dari society kita yang saat ini sedang marah. Misalnya kayak gitu,” imbuhnya.


Lantas kata Darmawan “dan juga mengindentigkasi ya orangnya. Apakah akan ikut apa tidak.


“Oh iya dong, dengan identifikasi sebelumnya merasa itu bagiannya merasa ingin gabung dalam aksi tersebut misalnya diketahui misalnya ada Jumhur Hidayat, Rocky Gerung, Anies maka pasti mereka yang merasa percaya kelompok ini cita-tanya murni, pasti akan gabung,” kata Syahganda.


“Beda dengan kelompok yang anarkis sekarang ini yang ga tahu siapa mereka dari kelompok mana mereka. Atau jangan-jangan ini kelompok yang hanya merusak saja. Kan bahaya,” ungkapnya.


Jadi, Presiden Prabowo Subianto harus perintahkan kepada Kapolri untuk mengungkapkan kepada publik siapa dalang demo 25 Agustus sampai 30 Agustus 2025.


Syahganda menyatakan kalau kemarin terjadi chaos ada yang mati maka itu akan digedein diusung-usung bahwa di jaman Prabowo inilah terjadi pembunuhan yang sama seperti pada masa lalu.


“Jadi dia mau ditempelkan lagi bahwa dia ini penjahat, kan gitu ya,” ucapnya.


“Lha orang yang gitu pasti punya skenario untuk membuat Prabowo ini bisa lebih cepat game over. Kira-kira begitu,” Syahganda menegaskan.


Lantas menurutnya, gerakan aksi dalam bacaannya, kalau yang chaostic-chaostic tidak ada pemimpinya. 


Karena kalau setiap demonstrasi ada pemimpinnya, suasananya akan terkendali. Karena terkomando untuk bubar ya sudah jam 6.


“Saya melihat di foto-foto dan video-video yang beredar, tidak ada kelompok yang dulu disebut anak abah, tidak ada disebut kelompok Megawati,  ga ada itu,” kata Syahganda.


House podcast Madilog, Darmawan Seprioysa menyatakan, sementara dalam kelompok-kelompok kuat dengan jaringannya lho.


“Lhoh iya dong. Kalau misalnya Jumhur bergerak 1.000.000 massa,  Habib Rizieq bergerak 1.000.000. Kalau Jumhur, Habib Rizieq, Megawati bersatu berjuta-juta orang. Gerakan ini terpimpin, ada komandonya. Cuma kan mareka ga ada yang bergerak,” jelasnya menegaskan.


“Nah yang kemarin bergerak mau ngapain? Kan begitu. Kita tidak menyalahkan orang lain, ngga menyalahkan orang bergerak. Cuma mau ngapain mereka bergerak? Bergerak  Itu sebuah pertanyaan yang betul-betul anda siapa?” kata Syahganda.


Prabowo harus perintahkan kelada Kapolri untuk menyusutnya, membuka kepada publik siapa di balik aksi tersebut. 


Sumber: JakartaSatu

Komentar