NARASIBARU.COM -Mantan Presiden Joko Widodo dinilai berusaha mengalihkan isu dugaan markup proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang kini sedang disorot publik.
Mengutip pernyataan terbarunya, Jokowi lebih memilih bicara kemacetan Jakarta dan Bandung sebagai alasan pembenaran atas kerugian proyek Whoosh.
"Soal proyek pembangunan transportasi itu rugi, bukan soal itu (poin pentingnya). Tetapi yang kita pertanyakan kerugian (tanpa) perencanaan (proyek Whoosh)," kritik peneliti Pukat FH UGM, Zaenur Rohman dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.
Komentar Jokowi soal Whoosh yang diunggah akun media sosial RMOL juga banjir kritikan warganet. Publik menilai, Jokowi berusaha mengalihkan isu dugaan markup.
"Permasalahannya bukan itu Jokowi, yang dipermasalahkan Rp113 triliun hanya untuk 142 km (markup) berlipat-lipat. Kalau nilainya wajar dan pendapatan Whoosh tidak meng-cover, okelah disubsidi oleh APBN," kritik akun Instagram aliequedeea.
Tak sedikit warganet membandingkan proyek Whoosh dengan kereta cepat Arab Saudi. Di Arab Saudi, kereta cepat sepanjang 1.500 km hanya menghabiskan Rp112 triliun, sementara Whoosh sepanjang 142 km menghabiskan Rp113 triliun.
"Terus kenapa harganya dinaikkan berkali-kali lipat, duit segitu dikeluarkan Arab tapi mereka dapat 1000 km lebih," tulis akun jagielka135.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mahfud MD Ragu Luhut Terlibat Proyek Busuk Whoosh
Jokowi Tidak Membahas Dugaan Markup Whoosh
Cerita Andrinof Chaniago Dipecat Jokowi Gegara Pertanyakan Proyek Whoosh
Mark Up Whoosh, Projo: Apapun Akan Dijadikan Isu untuk Serang Jokowi