NARASIBARU.COM -Presiden Joko Widodo berkeinginan kuat tetap memiliki kuasa, meski tak lagi menjabat di 2024. Untuk itu, sosok yang akrab disapa Jokowi itu ingin pemimpin berikutnya dapat dipengaruhi.
"Berdasarkan premis tersebut maka adalah logis jika Jokowi lebih memilih Prabowo untuk didukungnya," kata analis politik Universitas Nasional Andi Yusran saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/7).
Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia itu melanjutkan, sangat wajar jika belakangan Jokowi lebih akrab dengan Prabowo dibanding bakal capres PDIP Ganjar Pranowo yang notabene rekan separtainya.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati