NARASIBARU.COM -Peringatan agar berhati-hati disampaikan sejumlah pihak kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menghadapi sejumlah manuver rezim yang menggunakan tangan Luhut Binsar Pandjaitan mengamankan kekuasaan.
Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai, pernyataan Luhut yang mengaku siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar merupakan cara tidak sehat dalam berpolitik.
"Airlangga perlu hati-hati, sebab di internal Golkar dapat menggelinding semakin menguat isu Munaslub akibat Luhut dimanfaatkan Rezim," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/7).
Efriza yang juga dosen ilmu pemerintahan mengamati, rezim sekarang ini menggunakan berbagai cara mempertahankan kekuasaan.
Menurutnya, salah satu cara yang juga digunakan Presiden Jokowi adalah menggandeng Luhut sebagai kuda hitam untuk menaklukkan Golkar. Golkar juga dianggap potensi main serong ke barisan oposisi yaitu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Sebab, melihat nama calon pengganti ketua umum Partai Golkar ada dari dalam pemerintahan, yakni LBP (singkatan nama panjang Luhut). Inilah pola pemerintah sekarang menjinakkan partai-partai Koalisi yang mereka anggap nakal," tuturnya.
Pada intinya, Efriza menduga, ada ikut campur Jokowi dalam konstelasi internal Partai Golkar, apalagi Luhut sudah menyatakan siap menjadi ketua umum partai berlogo pohon beringin tersebut.
"Mereka tidak ingin berujung kekecewaan dengan dampak penurunan suara dan kursi di Pemilu Serentak 2024 ini," demikian Efriza menambahkan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
IRONI! Gegara Sang Ayah Dukung Pemakzulan Gibran, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Kini Dimutasi
Ini 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik, Abdul Muti Peringkat Pertama
Anggota DPR Kritik Dedi Mulyadi: Tak Semua Problem Harus Diselesaikan Tentara!
Lampu Hijau! Menhan Sjafrie Soal Usulan Forum Purnawirawan TNI Makzulkan Gibran: Kami Kaji Lebih Mendalam Lagi