Faktanya dalam surat itu, FIFA anggap rumput JIS bermasalah dan bisa membuat kualitas lapangan memburuk.
Hal ini dikarenakan penggunaan rumput hibrid akan timbulkan masalah pada lapangan seperti tidak efektifnya pertumbuhan akar dan proses perawatan yang sulit.
"Kesulitan jika mempertahankan sistem seperti itu adalah bahwa efektivitas akar yang sulit mencapai bagian alas karpet terhalang lima centimeter antara zona akar atas dan zona akar bawah yang member pertumbuhan akar menjadi tidak efektif," tulis surat FIFA
Penggunaan rumput hibrid justru akan merugikan kualitas lapangan setelah pertandingan.
Lantas apakah surat ini membuat FIFA masuk ke dalam pusaran perdebatan politik untuk jegal Anies Baswedan?
Ketum PSSI Erick Thohir tegaskan surat FIFA ini murni penilaian dari induk sepak bola dunia itu, tanpa ada campur tangan politk.
"Kebetulan ada kejuaraannya. FIFA tentu mengecek, jadi kita tidak usah polemik," ucapnya seperti dikutip dari Suara.com
"FIFA memang punya catatan untuk JIS demikian, untuk yang satunya (Stadion Pakansari) juga sudah punya catatan. Ini bukan sekali datang terus di-approve ya, jadi setelah direnovasi mereka datang lagi. Di catatan FIFA, 8-10 minggu setelah datang, mereka datang lagi," terang Erick.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh