“Kerjakan apa yang menurut kita adalah benar, memberikan manfaat bagi orang banyak, adapun hari ini bisa dipuji, bisa ditentang, bisa dikritik, tapi bila manfaat itu dirasakan, ya publik nanti akan menilai,” ujarnya.
Anies menyadari di serangan media sosial ini, kebebasan berekspresi sangat dominan. Walau begitu, ke depannya dia bakal memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat yang lebih baik.
“Ini harus dijaga, ketika tadi ada istilahnya dihujat dan disanjung, ya itu bagian dari kenyataan, berada di wilayah politik, itu kenyataan dari dulu begitu,” katanya.
Menurutnya, seluruh tokoh bangsa di dunia ini pasti mendapatkan pujian dan hujatan. Hal itu merupakan sebuah realita yang harus dihadapi seluruh manusia.
“Justru kita harus bisa fokus pada hal baik apa yang akan dikerjakan. Hal benar apa yang akan dikerjakan. Akan menjadi fokus saya dan itu akan menjadi kalau bisa dibilang menjaga dalam menghadapi berbenturan opini yang sering muncul di masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh