"Prabowo diyakini memang yang lebih diunggulkan berdasarkan survei, sehingga memikat Jokowi. Karena dengan hubungan kedekatan Prabowo, sikap hormatnya Prabowo, bahkan Prabowo menyatakan akan meminta masukan Jokowi mengenai cawapres, ditengarai bikin Jokowi tergiur," tuturnya.
Oleh karena itu, Jokowi yang berhasil menjadi presiden dua periode melalui PDIP telah mengesampingkan Ganjar Pranowo, meski sama-sama berasal dari partai berlogo banteng moncong putih.
"Saat ini memang Ganjar dan PDIP harus menyadari, mereka tidak bisa lagi membiarkan permainan politik tunggal dipegang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Jokowi harus ditempatkan dalam posisi penting di internal partai," tuturnya.
"Tempatkan Jokowi sebagai bagian aktor penting dari PDIP. Jika cenderung diabaikan, dipermalukan oleh PDIP dengan menyatakan sebagai petugas partai, maka Jokowi akan merasa nyaman dalam hubungan baik dengan Prabowo," demikian Efriza.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Jokowi Bukan Siapa-Siapa Lagi Usai Satu Tahun Lengser
Sangat Wajar Rakyat Menuntut Pertanggungjawaban Jokowi
Profil Pewaris Djarum Victor Rachmat Hartono yang Terseret Dugaan Korupsi Pajak
Ogah Halalkan Thrifting Purbaya: Kalau Ganja Bayar Pajak Apa Jadi Legal?