Menurutnya, Anies harus mempertimbangkan apakah figur yang dipilih bisa membantu kemenangan dengan mengisi ruang-ruang dukungan yang tidak maksimal di wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, penting untuk menjaga stabilitas koalisi tanpa adanya standar ganda yang menguntungkan salah satu partai.
"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," tuturnya.
Lebih lanjut, Ali menegaskan bahwa dalam langkah memenangkan kontestasi, bukan semata-mata agar Anies dapat maju sebagai capres. Oleh karena itu, pemilihan bakal cawapres harus dipertimbangkan secara matang.
“Seseorang dipilih sebagai cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?