"Mengapa mereka tidak muncul membantu Presiden Jokowi menyelesaikan hama korupsi tersebut sebagaimana reaksi terhadap Rocky Gerung?" sentil Fadli Rumakefing.
Bagi Fadil, kasus rasuah di lingkungan pemerintahan lebih membahayakan dibanding dengan penggunaan diksi Rocky Gerung dalam mengkritik pemerintah.
Beberapa contohnya adalah kasus kasus suap Hakim Agung, kasus korupsi minyak goreng, kasus BTS Kominfo, Kasus PT Waskita Karya, hingga terbaru kasus dugaan suap di Basarnas RI.
Pada kasus-kasus tersebut, para relawan Jokowi seakan diam bahkan tidak muncul untuk menyuarakan semangat antikorupsi sebagaimana digaungkan kepala negara.
"Seperti itulah mereka. Mereka ibarat kura-kura yang bersembunyi dalam perahu. Bagi kami, justru orang-orang seperti Rocky Gerung harus selalu ada dalam alam demokrasi untuk mengontrol pemerintahan agar berjalan seirama dengan cita-cita dan amanat konstitusi UUD 1945," tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh