Presiden Jokowi Akan “Bisikkan” Capres Rekomendasi Musra ke Parpol, Demokrat: Sesuatu yang Tidak Sehat

- Senin, 15 Mei 2023 | 11:01 WIB
Presiden Jokowi Akan “Bisikkan” Capres Rekomendasi Musra ke Parpol, Demokrat: Sesuatu yang Tidak Sehat

AHY mengingatkan Jokowi bahwa urusan negara tidak hanya terkait pemilu, masih banyak urusan negara yang perlu difokuskan oleh Pemerintah. "Saya hanya berharap Indonesia hari ini tahun 2023 bukan hanya pemilu yang harus diurusin, Indonesia negara besar dengan kompleksitas permasalahannya," ucap . 

"Isu-isu kerakyatan, mulai dari ekonomi, kesejahteraan, daya beli masyarakat, kemiskinan, pengangguran, lapangan pekerjaan, termasuk demokrasi dan juga keadilan, penegak hukum, banyak sekali isunya," bebernya. 

Untuk itu, AHY mengingatkan kepada para pejabat negara agar fokus mengemban tugas pokok yang diembannya. 

Bukan hanya sibuk mengurusi persiapan pemilu 2024. "Kami bermohon kepada pemimpin negeri ini, kepada para pejabat negara yang mengemban amanat rakyat, baik di jalur eksekutif sebagai pemimpin di tingkat nasional, termasuk para kepala daerah, dan juga mereka yang menjadi wakil-wakil rakyat tetap fokus pada isu-isu kebangsaan," kata AHY. 

Bocoran Nama yang Disodorkan Musra Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia, Andi Gani Nena Wea dalam sambutannya membeberkan tiga nama yang menjadi rekomendasi. 

"Yang pertama Mas Ganjar Pranowo Capres PDI Perjuangan, kedua Pak Prabowo Subianto Ketua Umum Gerindra, dan Pak Airlangga Harto Ketua Umum Partai Golkar," kata Andi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). 

Sementara itu, Andi turut mengungkap tokoh yang direkomendasikan sebagai Cawapres 2024, seperti Menko Polhukam Mahfud Md, Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, KSP Moeldoko, dan Menparekraf Sandiaga Uno. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menerima hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi terkait nama-nama calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang akan didukung pada Pilpres 2024. 

Namun demikian, Jokowi tidak membocorkan capres-cawapres pilihannya, Jokowi berjanji membisikkan nama capres tersebut ke partai politik (parpol). 

Langkah itu diambil Jokowi karena yang bisa mengusung capres-cawapres adalah partai politik atau gabungan partai politik. "Itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang juga koalisinya belum selesai. 

Jadi kalau saya ngomong sekarang untuk apa? Itu yang namanya strategi ya itu," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).

Sumber: tvOne


Halaman:

Komentar