Didi Irawadi mempersilakan para capres untuk berpidato satu arah hingga menghadirkan panggung-panggung hiburan. Sebab hal itu merupakan bagian dari cara menghibur rakyat.
Tapi secara substansi, kemampuan dan gagasan besar capres baru paripurna jika mampu dipertahankan dalam forum-forum akademis, utamanya di hadapan para mahasiswa kritis.
“Sejatinya kita hendak memilih pemimpin yang pandai, yang punya gagasan hebat dan tidak sekadar jago retorika saja,” tegasnya.
Didi mengingatkan bahwa seorang pemimpin dilihat dari ide besar, gagasan, dan solusi terbaik bagi bangsa. Bukan berdasarkan bagaimana cara dia menghibur rakyat. Maka itu, jika para capres ketakutan menghadiri debat di kampus, maka sebenarnya dia belum cukup pantas untuk jadi pemimpin bangsa.
“Jika anda takut (hadiri debat di kampus), (berarti) anda belum layak dan pantas jadi pemimpin di negeri besar dengan 280 juta rakyat ini,” tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati