3. Skenario 4 Capres
Pekan ini mengemuka skenario 4 capres di Pilpres 2024.
Skenario ini muncul setelah PKB merapat ke Koalisi Perubahan mengusung Anies sebagai capres.
PKB menempatkan ketua umumnya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies.
Perolehan kursi DPR RI Nasdem (59 kursi) dan PKB (58 kursi) diakumulasi maka kedua partai menghasilkan 117 kursi, melampaui presidential threshold sebesar 115 kursi DPR RI.
Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan.
Hingga sekarang belum ada sinyal kuat kemana Demokrat berlabuh.
Namun muncul wacana Demokrat akan berkoalisi dengan PPP dan PKS mengusung AHY-Sandiaga Uno atau Sandiaga Uno-AHY di Pilpres.
Jika ini terjadi maka akan ada empat capres di Pilpres 2024.
Dan merupakan poros baru koalisi di Pilpres 2024.
Saat ini sudah ada Koalisi Gerindra, PAN, dan Golkar usung Prabowo Subianto.
Koalisi PDIP dan PPP usung Ganjar Pranowo.
Dan Koalisi Nasdem dan PKB usung Anies Baswedan.
Peluangnya Tipis
Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menyebut peluang pembentukan poros baru bersama PKS dan Partai Demokrat semakin menipis.
Awiek mengakui bahwa usulan tersebut memang sempat santer digulirkan dengan opsi Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pasangan capres dan cawapres.
Akan tetapi, kini dia melihat peluang adanya poros baru semakin menipis.
Namun PPP tidak menutup kemungkinan poros tersebut masih bisa saja terbentuk.
"Isu poros baru sampai sejauh ini kok saya melihatnya makin menipis. Awalnya agak santer biasa ya, terus kemudian sekarang sudah mulai menipis, menipis. Namanya politik segala kemungkinan bisa saja terjadi. Tetapi kemungkinannya kok kami melihat kecil dengan adanya poros keempat itu," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Awiek menuturkan bahwa peluang terbentuknya poros baru dinilai akan sulit karena adanya tarik menarik kepentingan antara parpol koalisi perihal siapa sosok yang maju di Pilpres 2024.
Ia menjelaskan bahwa PKS nantinya tidak akan bisa menerima begitu saja mengenai rencana duet Sandiaga dan AHY.
"Teman-teman PKS apa iya mau semudah itu, kan dia sudah beberapa kali bilang komitmen dengan Anies. Terus kalau poros baru Sandi-AHY memang PKS setuju saja? Karena kita belum melakukan komunikasi politik," jelasnya.
"Apa iya PKS tidak mengusulkan kadernya? Kan di PKS banyak kadernya yang hebat-hebat. Apa iya tiketnya diserahkan begitu saja. Jadi banyak problem terkait munculnya poros baru itu," sambungnya.
Sumber: tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD