NARASIBARU.COM -Sekretaris HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara, Azzuhri Rauf, merespon kenaikan BBM dengan menyatakan sikap dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10).
"Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang saat ini menjadi aset sosial sekaligus kekuatan civil society dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan ini menyatakan secara tegas, Menolak Kenaikan BBM Non subsidi yang dilakukan oleh pemerintah karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat," ungkap Zuhri.
Pasalnya, PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi mulai hari ini, Minggu, 1 Oktober 2023. Sebagai informasi, setidaknya terdapat lima jenis BBM yang mengalami kenaikan harga diantaranya yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95.
Kebijakan untuk menetapkan harga jual ini dinyatakan dalam Kepmen (Keputusan Menteri ESDM) Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
Dia kemudian menyampaikan dasar penolakannya atas Kepmen tersebut.
"Keputusan Pemerintah ceroboh karena hanya fokus pada Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi tanpa mempertimbangkan kemerosotan ekonomi, efisiensi, dan rasa empati terhadap rakyat yang akan menderita apabila terjadi kenaikan BBM serta panik buying yang ditimbulkan dari persoalan tersebut," tegasnya
Azzuhri Rauf juga menambahkan bahwa persoalan formula harga dasar untuk perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum (JBU) Jenis BBM dan Minyak Solar justru menjadi suatu kebijakan yang akan berdampak pada rakyat miskin.
Kondisi saat ini, lanjutnya, harga pangan sedang naik sehingga resiko terjadinya inflasi begitu besar. Apalagi jika ditambah dengan kenaikan BBM.
"Selama ini rakyat sudah dibuat sengsara dengan berbagai kebijakan Pemerintah yang tidak memperhitungkan rakyat kecil. Misal BBM terus naik tapi upah buruh, nelayan, petani, dan lainnya masih saja stagnan,” tegas dia lagi.
Artikel Terkait
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?
Jika Nekat Jadikan Gibran Cawapres 2029, Prof Ikrar Yakin Prabowo Pasti Keok, Ini Alasannya