Efriza menduga, sikap Ganjar dalam hilangnya foto itu, karena memandang sebelah mata Maruarar untuk menarik suara pemilih pada kontestasi Pilpres 2024.
Padahal, sambungnya, Maruarar adalah mantan Ketua Umum Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDIP. Pun ayahnya, Sabam Sirait, adalah tokoh senior partai banteng.
"Ini artinya ada fenomena kekhawatiran yang tinggi dari Ganjar, dia menghapus (foto) di media sosialnya, sementara Maruarar ini kan tokoh anak muda dan ayahnya tokoh senior PDIP, jadi tidak sembarangan," katanya.
Efriza mengatakan, jika tak diselesaikan, bukan tidak mungkin hubungan Ganjar dan Maruarar semakin menghangat. Tentu saja, kondisi itu tidak menguntungkan bagi Ganjar yang akan bertarung di Pilpres 2024.
"Tentu ini imbasnya panjang, efek kekecewaannya Ara (Maruarar). Itu membuktikan kalau di PDIP sekarang, Ganjar sempit dukungan dari kawan-kawannya," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mohammad Guntur Romli: Ahmad Ali Masuk PSI Strategi Bertahan Hidup
Kehadiran Jokowi di Forum Bloomberg Tak Mungkin Gratisan
Jokowi Ingin Buktikan Bisa Berbahasa Inggris di Forum Internasional
Raja Juli Dorong Transformasi PSI: Dari Jelita ke Partai Jelata