NARASIBARU.COM -Penunjukkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) diyakini sejumlah pihak akan diintervensi Presiden Joko Widodo, tidak seperti yang terjadi pada saat Budi Gunawan (BG) dipilih menduduki posisi strategis itu pada tahun 2016.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, penunjukkan kepala BIN di tengah tahapan pemilihan umum (Pemilu) Serentak 2024 tidak bisa terlepas dari unsur politik.
Pasalnya, yang dia lihat, Jokowi dengan PDI Perjuangan tengah bersitegang urusan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sehingga, jabatan strategis Kepala BIN menjadi faktor penguasaan medan pertempuran politik di 2024.
"Suka tidak suka, Budi Gunawan punya hubungan dekat dengan PDIP," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/11).
Apalagi, Efriza memperhatikan Presiden ketujuh RI itu nampak mendukung Prabowo Subianto sejak merestui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
Sementara, dia melihat PDIP yang mendukung sekaligus mengusung Ganjar Pranowo tidak dihiraukan Jokowi. Karena saat deklarasi cawapres Mahfud MD, mantan Walikota Solo itu tidak datang.
Artikel Terkait
Sahroni CS Tetap Jadi Anggota DPR, Ini Putusan Lengkap MKD
Transaksi Janggal Rp349 Triliun di Kemenkeu, Mahfud Tuding Sri Mulyani Lindungi Anak Buah: Takut Kasusnya Terbuka ke Publik
MKD DPR Nyatakan Perkara 5 Anggota DPR Dianggap Tidak Ada
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi