Hal ini turut mengundang komentar dari berbagai warganet lainnya di linimasa Twitter. Mereka berpendapat, buzzer bayaran memang kerap menjadi ladang bisnis dalam pertarungan politik.
"Udah deh, kalian jgn munafik di era digital gini masih berharap buzzer alami," cuit akun @riza****.
"Logika sederhananya adalah Busernya aja dibayar apalagi suhunya," timpal akun @Pesona****.
"Udah gak kaget sih, emang udah dari dulu sih GP make buat ngedongkrak popularitas demi kepentingannya," cuit @daino****.
"Ha-ha-ha saling serang. Inikah politik riang gembira, santuy dan santun. Bukan nya saling adu gagasan dan penyelesaian permasalahan rakyat. Bosoook kabeh!!!" timpal akun @kecap****.
Sumber: pantau
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra