NARASIBARU.COM - Pernyataan Pembina Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Hary Tanoesoedibjo atau yang akrab disapa HT soal pemberian dukungan masyarakat Tionghoa kepada sosok yang didukung Presiden Jokowi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Pernyataan Hary Tanoe ini diprotes oleh Jusuf Hamka.
Sebagai salah satu tokoh keturunan Tionghoa, Jusuf Hamka menegaskan pernyataan HT yang mengatasnamakan masyarakat Tionghoa untuk kepentingan dukung mendukung sosok tertentu justru berbahaya. Pasalnya, masyarakat Tionghoa adalah individu merdeka dan tidak pernah memberikan kuasa kepada siapa pun, termasuk untuk HT untuk mewakili pilihannya.
"Saya adalah penggerak pembauran bangsa, sejak tahun 70an bersama Sindhunata dan Yunus Yahya dan hal-hal seperti ini (mengatasnamakan masyarakat Tionghoa untuk kepentingan tertentu) tidak dibolehkan lagi dan tidak dibenarkan lagi," wanti Jusuf Hamka saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/5/2023).
"Saya orang Tionghoa dan saya tidak pernah memberi kuasa pada siapa-siapa," tegas pria yang karib disapa Babah Alun ini.
Jusuf Hamka bercerita, belajar dari sejarah masa lalu, sejak pecah tahun 1965 sesepuh orang Tionghoa tidak membenarkan kelompoknya diseret ke ranah politik hanya untuk satu golongan saja. Namun, bila individu dari orang-orang Tionghoa mau berpolitik di partai mana pun hal itu silakan saja dengan catatan tidak mengatasnamakan masyarakat Tionghoa.
"Kita belajar sejarah masa lalu, dimana masyarakat Tionghoa dikumpulkan di dalam satu organisasi kemudian berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika ada masalah, masyarakat Tionghoa dihabisi, bahkan sampai pontang-panting karena semua masyarakat Tionghoa dianggap bagian dari masalah itu," cerita dia.
Jangan Bawa Klaim Sepihak Masyarakat Tionghoa
Jusuf Hamka mewanti-wanti agar tidak membawa klaim sepihak masyarakat Tionghoa yang dikaitkan dengan urusan dukung mendukung calon tertentu di Pilpres 2024. Bahkan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PSMTI Wilianto untuk mengonfirmasi pernyataan HT yang disampaikan di Istana Negara Jakarta usai bertemu Presiden Jokowi.
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?