"Kebeneran, saya sudah bicara dengan dia (Ketua Umum PSMTI Wilianto) kemarin Selasa jam empat seperempat. Dia bilang tidak pernah memberi kuasa ke HT untuk mewakili PSMTI mendukung Pak Jokowi punya pilihan atas nama masyarakat Tionghoa atau pun PSMTI," tegas Jusuf Hamka.
"Kapan gue pernah kasih surat kuasa ke lo (HT) untuk mewakili gue?!," heran dia.
Jusuf Hamka berharap, dengan pernyataan ini publik secara umum bisa mengerti bahwa masyarakat Tionghoa tidak pernah memberi kuasa ke HT urusan sosok yang didukung Jokowi di Pilpres 2024.
"Sebagai masyarakat Tionghoa saya tidak pernah memberikan kuasa kepada HT. Bohong besar, tidak pernah saya memberikan kuasa kepada HT untuk mewakili saya," ungkap dia.
Hormat dan Sayang kepada Jokowi
Jusuf Hamka memastikan, sebagai bagian dari individu masyarakat Tionghoa, dirinya mengaku hormat, sayang dan cinta kepada Presiden Jokowi. Dia mengakui, kinerja selama memimpin Indonesia dua periode mencatatkan rekam jejak yang baik.
Namun demikian, hal itu tidak serta merta membuat dukungan membabi-buta terhadap sosok yang didukung olehnya di Pilpres 2024.
"Bukan berarti yang dipilih Pak Jokowi kami akan ikut, tapi kalau Pak Jokowi nyalon lagi, Insya Allah kami ikut," canda Jusuf Hamka menutup.
Sumber: liputan6
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?