NARASIBARU.COM -Pemilu 2024 seolah telah menjadi ajang bagi kaum elite dan intelektual politik untuk memutar otak membangun narasi tentang Presiden Joko Widodo.
Sebagian besar tampak frustasi lantaran diharuskan membangun narasi secara massif bahwa demokrasi di tangan Presiden Jokowi dalam bahaya.
Kebingungan terjadi karena pada dasarnya mereka merupakan orang-orang yang selama ini menjadi pendukung utama Jokowi. Mereka dulu menganggap Jokowi orang paling tepat untuk menjaga demokrasi setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Begitu kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman lewat akun media sosial X, Rabu malam (29/11).
“Yang menolak ajakan dan pilihan mereka dicap dungu. Sadis, bukan? Sekarang, orang-orang itu kena batunya,” tegas Benny.
Realita politik mengubah arah dukungan kelompok tersebut. Bahkan kini muncul pertanyaan, apakah yang diperjuangan benar-benar untuk membangun demokrasi.
“Murnikah perjuangan mereka untuk save (selamatkan) demokrasi atau mereka menebar benci karena sudah ditinggal pergi? Ini pertanyaan utk kita renungkan bersama,” tanyanya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jokowi Tak Diajak Prabowo Putuskan Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Viral Momen Zulkifli Hasan Kumpulkan Snack Sisa Rapat
Eks Ketua Dewan Guru Besar UGM Prof Koentjoro: Meski Jokowi Pembombong, Saya Yakini Ijazahnya Asli
Prabowo Resmi Tunjuk Sugiono Jadi Sekjen Gerindra Gantikan Ahmad Muzani