NARASIBARU.COM - Pernyataan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando soal politik dinasti di DIY menuai banyak kritikan dari warga Yogyakarta. Ketua Gerakan Beli Indonesia Provinsi DIY Mukhlis Hari Nugroho menyebut pernyataan Ade Armando terbilang ngawur dan tidak paham undang-undang.
Sebab Keistimewaan DIY telah diatur oleh Undang-Undang Keistimewaan Nomor 13 tahun 2012.
Mukhlis juga terang-terangan menantang Ade Armando. "Kalau berani kami tantang Ade Armando untuk debat secara ilmiah tentang keistimewaan Yogyakarta," kata Mukhlis kepada wartawan di Sleman, Kamis (7/12/2023).
Mukhlis menyatakan, ucapan Ade Armando bisa menyinggung perasaan warga Yogyakarta yang selama ini hidup nyaman.
Ia pun mempertanyakan alasan Ade Armando melontarkan pernyataan tersebut. "Untuk apa Ade Armando melontarkan pernyataan itu. Apa untuk mendulang suara demi kepentingan politik," tegasnya. Muhklis menegaskan Ade Armando terang-terangan tidak memahami konstitusi.
"Ada aturannya juga dalam Pasal 18B ayat 1 UUD 1945 Bab VI tentang Pemerintahan Daerah, berbunyi 'Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-Undang," kata dia.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD