Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik, membenarkan Aulia sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Kasus yang menjerat Aulia adalah ketika tampil di acara 'Desak Anies' di sebuah kafe di Kota Bandar Lampung, Kamis. "Komika AR disangka menistakan agama," kata Umi ketika dikonfirmasi di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Ahad.
Umi mengungkapkan, sebelum menetapkan Aulia sebagai tersangka, penyidik telah memeriksa tujuh saksi plus lima orang ahli. Di antara saksi yang diperiksa, ada dua orang yang menyaksikan langsung peristiwa itu di kafe kawasan Sukarame, Bandar Lampung.
Umi menjelaskan, tersangka Aulia dijerat Pasal 156 huruf a KUHP mengenai Penodaan Agama dan Pasal 156 KUHP tentang Ujaran Kebencian terhadap suatu golongan. Ancaman hukuman kepada komika yang dibayar Rp 1 juta untuk tampil di kampanye capres Anies Rasyid Baswedan tersebut adalah lima tahun penjara.
Dalam video yang viral, komika Aulia beberapa kali menyebut sebuah nama tidak ada artinya. Dia pun mencontohkan, banyak pemilik nama Muhammad malah menjadi penghuni penjara. Warganet yang menonton video itu pun geram karena langsung bisa menyimpilkan sang komika mengolok-olok Nabi Muhammad SAW.
"Coba elo cek di penjara ya, ada berapa nama Muhammad. Kayak penting aja nama Muhammad itu sekarang ya. Sudah di penjara semua," kata Aulia berceloteh sembari tersenyum ketika membawakan materi stand up, sembari menunggu kedatangan capres Anies di lokasi.
Usai tampil menyampaikan materi itu dalam stand up comedy di Desak Anies, Komunitas Lingkar Nusantara (Lisan) Lampung melaporkan kasus pelecehan agama olehnya ke Polda Lampung, Sabtu (9/12/2023). Menurut Lisan, materi dan ucapan Aulia di sebuah kafe pada Kamis (7/12/2023) sebagai perbuatan pidana pelecehan Nabi Muhammad SAW.
“Hari ini, kami laporkan komika Aulia Rakhman ke Polda Lampung terkait pernyataannya yang mengandung pelecehan nama Nabi Muhammad SAW," kata Koordinator Lisan Lampung, Muhammad Rifki Gandhi kepada Republika.co.id, Sabtu (9/12/2023).
Sumber: republika
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar