“Kami sangat sedih ketika mendengar keterangan dari Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bahwa kenaikan harga-harga kebutuhan pokok rakyat justru dijawab oleh Bapak Prabowo selaku Menteri Pertahanan menambah pinjaman luar negeri hingga mencapai Rp 386 triliun, untuk beli Alutsista,” ungkap Hasto.
Padahal, lanjutnya, perang nyata yang kini dihadapi Indonesia adalah perang melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan. Sehingga diperlukan gagasan tentang peningkatan kualitas pendidikan tanah air.
Kembali ke Ganjar. Hasto juga memastikan seluruh jajaran PDIP, PPP, Perindo, Hanura, serta para relawan merasa puas karena Ganjar berhasil menguasai panggung saat debat perdana.
“Mampu menampilkan kedewasaan, menyampaikan ide-ide dengan baik, dengan penuh ketenangan tanpa emosi,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi