Misal, pindah partai karena di partai yang lama hanya sebagai anggota atau pengurus biasa, ketika di partai baru dapat peluang jadi pimpinan partai atau posisi strategis. Tipikal politikus seperti ini juga tidak layak dipilih," ucapnya.
Namun, dia menambahkan tidak semua calon legislatif yang pindah partai tidak layak untuk dipilih, ada sosok-sosok yang masih layak dipilih meskipun mereka juga masuk dalam kategori sosok-sosok dipertanyakan ideologis dan kecakapan dalam manajemen konflik.
"Yakni politikus yang pada periode sebelumnya memang benar-benar berbuat untuk rakyat, jelas rekam jejak mereka sebagai anggota legislatif, benar-benar memperjuangkan rakyat.
Namun, pada pemilu kali ini saluran mereka tertutup di parpol sebelumnya, membuat mereka mau tidak mau, suka tidak suka harus pindah parpol," ujarnya.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh