"Ada dua hal memungkinkan sedang terjadi. Pertama: relawan Jokowi tidak terakomodasi oleh PDIP dalam pengusungan Ganjar, atau Ganjar kehilangan wibawa ketokohan dalam proses pengusungannya," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini melanjutkan, hal ini berbeda dengan Anies Baswedan yang didukung koalisi KPP yakni NasDem, PKS, dan Demokrat. Meski diusung koalisi yang terhitung masih baru, ketiga partai ini memberikan keleluasaan kepada Anies untuk menjaga ketokohannya.
"Faktanya Anies tetap mandiri dan ketokohannya terjaga. Hal ini misalnya, ia diberi keleluasaan menentukan cawapres, termasuk secara langsung mengendalikan tim kecil koalisi. Bahkan tidak ada ketua umum partai yang dikesankan mendikte Anies," ujarnya.
Kondisi kata dia, berbeda dengan Ganjar yang sejak awal dideklarasikan sebagai petugas partai oleh PDIP sebagai partai pengusungnya.
"Berbeda dengan Ganjar yang sejak semua dideklarasikan sebagai petugas partai, dan lebih buruk lagi, semua ditentukan oleh Megawati dan Jokowi," ujarnya.
Sumber: kontenjatim
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?