Khusus terkait rencana kerja sama dengan Perindo, Hasto menyebut pertemuan Ganjar dengan Ketua Unum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu sebagai langkah positif. "Pertemuan itu bagian dari merangkai kerja sama besar untuk kemenangan Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Terkait mengapa Partai Gerindra tidak diajak, Hasto tidak secara eksplisit memberikan jawaban. Dia hanya mengomentari soal wacana menjadikan Ganjar sebagai cawapres mendampingi capres Gerindra, Prabowo Subianto.
Hasto menegaskan, PDIP, PPP, dan Hanura sudah menyatakan bahwa Ganjar merupakan capres. Sikap PDIP tidak akan berubah, apalagi partai berlambang banteng mocong putih itu mengeklaim, berdasarkan hasil survei menunjukkan elektabilitas Ganjar 'meroket' usai diumumkan sebagai capres.
Ihwal PSI, sejumlah elite PDIP diketahui sudah sejak tahun lalu menunjukkan resistensi untuk bekerja sama dengan partai pimpinan eks vokalis Nidji, Giring Ganesha itu. Hasto bahkan menuding PSI hanya ingin memperebutkan efek ekor jas ketika mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar.
Sumber: kontenjatim.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Elektabilitas Purbaya Melejit Tempel Prabowo Menuju 2029
Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, MKD DPR Diduga Cari Muka ke Prabowo
KPK Jangan Hanya Panggil Petinggi KCIC Usut Kasus Whoosh
Rismon Sianipar Sebut Presiden Prabowo Sudah Tahu Soal Gibran Tidak Pernah Lulus SMA