“Sehingga Jokowi sebagai presiden, tentunya akan membuat pemerintahannya saat ini sebagai pemerintahan transisi,” sambung Yudi Syamhudi.
Meski demikian, Yudi menekankan bahwa siapa saja yang masuk kabinet adalah hak dari presiden. Hanya saja, dia membaca Jokowi memang sedang serius dalam menyiapkan pemerintahan transisi.
Indikasinya, Jokowi telah berulangkali menyampaikan bahwa perang Rusia dan Ukraina, stabilitas nasional, dan pencapaian Indonesia menjadi Negara maju atas bonus demografi merupakan situasi yang sangat serius.
Sehingga Negara Indonesia harus mampu menjawab atas tantangan jaman hari ini hingga ke depan. Situasi ini bertepatan dengan berjalannya proses Pemilu 2024 yang sebentar lagi digelar.
“Hal inilah yang dapat dibaca, bahwa Jokowi akan membentuk pemerintahan transisi dengan mereshuffle kabinet untuk dua kepentingan mendasar. Yaitu keberlanjutan pembangunannya dan memfasilitasi program-program baru presiden beserta pemerintahan penggantinya,” demikian Yudi.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi